Mesti kaki ini berat untuk melangkah
Namun aku paksa untuk melangkah
Meski pikiran ini selalu di penuhi oleh
bayangmu
Namun kan kucoba untuk menghapus bayangmu
Aku tak bisa jika selalu menanti akan
kehadiranmu yang tak akan pernah mungkin
Aku tak bisa jika selalu menghabiskan
waktuku untuk menanti mu
Aku juga seperti manusia normal pada
umumnya
Yang memiliki suatu kegiatan di dalam
kehidupan nyata yang harus aku kerjakan
3/5 dari waktuku telah habis untuk
memikirkanmu, sehingga aku tak memiliki banyak waktu lagi untuk mengerjakan
kegiatan-kegiatan nyataku
Aku menyesal karena telah terbangun dari
mimpi ini,
Tidurku sangat panjang sehingga waktuku
terkuras habis untuk hal ini
Sekarang akan aku lupakan tentang
mimpi-mimpi akan dirimu
Namun hati ini menolak, terus bertentangan
dengan pikiranku
Aku rapuh, mengapa harus ada perdebatan
antara hati dan pikiranku?
Mengapa mereka bertentangan?
Ini sungguh menyiksaku
Karena perdebatan ini semuanya menjadi
luka,
Darahku kini tak dapat mengalir dengan
lancar keseluruh tubuhku
Aku tak kuasa, aku harus melakukan pilihan
tapi siapa? Siapa yang akan aku pilih hati atau pikiran? mereka
selalu bersamaan saling ketergantungan sehingga aku tak bisa untuk melakukan
pilihan.Terpaksa aku korbankan jantung ini, inilah pilihan yang terbaik
sehingga tak akan ada lagi perdebatan antara hati dan pikiranku untuk
melupakanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar