Sekarang
aku telah keluar dari kabut gelap yang menyelimuti, aku kini dapat melihat apa
yang sesungguhnya terjadi disekelilingku tapi mengapa disaat aku telah
meninggalkan kabut tersebut aku merasakan semakin sulit untuk bernafas. Semua
C02 menyerang pernapasan membawa arus sampai ke mata kini mataku tak
henti-hentinya mengeluarkan air. Aku juga tidak mengetahui apa penyebab mataku
ini mengeluarkan air, dia terus membasuhi pipi ini, dan arus ini juga menyerang
semua organ tubuhku. Aku sekarang kaku tidak dapat melakukan apa pun. Otak kiri
dan otak kanan ku mulai bersatu untuk menyerangku, tindakan-tindakan yang telah
aku lakukan selama ini terus di bayang-bayangi oleh otak kiri ku, otak kanan ku
pun kini tidak tinggal diam dia menggambarkan apa yang telah aku lakukan.
Aku
sungguh tersiksa dengan keadaan ini, aku sekarang berada didalam posisi yang
dapat dengan mudah menjatuhkanku kedalam jurang penyesalan, aku yang memberikan
goresan luka itu terhadapnya disaat luka
itu telah membaik kini aku yang merasakan sakitnya. Aku menyadari jika aku
adalah manusia yang naïf, jika kehidupan itu dijalani oleh manusia namun kini
kehidupan yang menjalaniku. Aku tidak dapat mengalahkan apa sesungguhnya yang
menjadi pertentangan untuk hidupku, aku malah terus berjalan di dalam
pertentangan tersebut.
Kini
aku menyadarinya disaat telah membuat begitu banyak luka dihatimu, aku tidak
mengetahui apa yang harus aku lakukan untuk menghilangkan bekas goresan luka itu “maaf” hanya kata itu
yang mampu terucap oleh bibir ini.
Aku…..
Aku……
Aku
sebagai seorang anak yang gagal, maaf kan aku bu jika aku tidak dapat menjadi
buah hati seperti yang kau impikan, aku tidak dapat membuat mu selalu
tersenyum, aku tidak dapat membuat mu bangga akan hal yang telah aku lakukan,
aku hanya mampu membuat mu terus menahan rasa sakit atas perbuatan yang telah
aku lakukan…
Bu,
sekarang apakah masih ada sebuah kesempatan untukku? Aku akan menjadi apapun
yang kau inginkan, buah hati yang selalu menuruti apa yang kau katakana? Buah
hati yang membuatmu selalu tersenyum? Buah hati yang dapat membuatmu bangga
memiliku? Terserah padamu bu, aku akan menebus kesalahan ini, tak kan pernah
kubiarkan lagi hatimu terluka… aku menyayangi mu bu…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar